Spondyloarthritis adalah kelompok penyakit rematik yang menyebabkan peradangan pada sendi dan ligamen di sekitar tulang belakang. Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, menyebabkan peradangan dan kerusakan sendi. Spondyloarthritis dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk tulang belakang, sendi perifer (seperti lutut dan pergelangan kaki), serta organ lain seperti mata dan kulit.
Spondyloarthritis sering kali muncul pada orang yang berusia muda, umumnya antara 20 hingga 40 tahun. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, dan faktor genetik memiliki peran penting dalam perkembangannya.
Jenis-Jenis Spondyloarthritis
Spondyloarthritis terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
Ankylosing Spondylitis (AS)
Merupakan bentuk (spondyloarthritis) yang paling umum, di mana peradangan terjadi terutama pada tulang belakang dan panggul. Seiring waktu, peradangan ini dapat menyebabkan fusi tulang belakang, membuatnya menjadi kaku dan sulit bergerak.
Psoriatic Arthritis (PsA)
Jenis ini terkait dengan psoriasis, yaitu kondisi kulit yang menyebabkan bercak merah dan bersisik. Psoriatic arthritis tidak hanya memengaruhi sendi tetapi juga kuku dan kulit.
Reactive Arthritis
Terjadi sebagai respons terhadap infeksi, biasanya pada saluran kemih, usus, atau genital. Gejala bisa meliputi peradangan sendi, mata, dan uretra.
Enteropathic Arthritis
Berhubungan dengan penyakit radang usus, seperti Crohn’s disease dan colitis ulcerativa. Peradangan sendi sering terjadi bersamaan dengan flare-up penyakit usus.
Undifferentiated Spondyloarthritis
Bentuk ini tidak sesuai dengan kategori yang sudah ada tetapi tetap menunjukkan gejala peradangan spondyloarthritis.
Gejala Spondyloarthritis
Gejala spondyloarthritis bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi beberapa tanda umum meliputi:
- Nyeri dan kekakuan di punggung bawah, terutama pada pagi hari atau setelah beristirahat.
- Pembengkakan dan nyeri pada sendi perifer.
- Kelelahan kronis.
- Peradangan pada mata (uveitis), yang dapat menyebabkan kemerahan dan gangguan penglihatan.
- Masalah kulit seperti psoriasis.
- Nyeri tumit atau bagian lain di mana ligamen melekat pada tulang.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti spondyloarthritis belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik memiliki peran utama. Gen HLA-B27 adalah salah satu faktor genetik yang paling terkait dengan penyakit ini. Orang dengan gen ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan spondyloarthritis, meskipun tidak semua orang dengan gen HLA-B27 akan mengalami penyakit ini.
Faktor lingkungan, seperti infeksi tertentu, juga dapat memicu spondyloarthritis pada individu yang memiliki predisposisi genetik. Selain itu, faktor risiko lain meliputi:
- Riwayat keluarga dengan penyakit spondyloarthritis.
- Usia muda (biasanya di bawah 45 tahun).
- Jenis kelamin pria.
Diagnosa dan Pemeriksaan
Diagnosa spondyloarthritis melibatkan berbagai langkah, termasuk:
Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan keluarga, dan melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Citra
Seperti rontgen, MRI, atau CT scan untuk mendeteksi peradangan dan perubahan pada tulang belakang dan sendi.
Tes Darah
Untuk mendeteksi keberadaan gen HLA-B27 dan tanda-tanda peradangan.
Pengobatan dan Manajemen
Tujuan pengobatan spondyloarthritis adalah mengurangi peradangan, mengontrol gejala, dan mencegah kerusakan sendi. Pendekatan pengobatan melibatkan kombinasi terapi obat dan non-obat.
Obat-Obatan
NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs): Seperti ibuprofen dan naproxen, digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
Biologic DMARDs (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs): Seperti adalimumab dan etanercept, yang menargetkan protein penyebab peradangan.
Kortikosteroid
Digunakan untuk mengurangi peradangan akut.
Terapi Fisik dan Olahraga
Latihan peregangan dan penguatan otot sangat penting untuk menjaga fleksibilitas dan mobilitas tulang belakang serta sendi.
Perubahan Gaya Hidup
Diet Sehat: Mengonsumsi makanan anti-inflamasi seperti sayuran, buah, dan ikan berlemak.
Berhenti Merokok: Merokok dapat memperburuk gejala spondyloarthritis.
Manajemen Stres: Teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi gejala.
Operasi
Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan sendi atau meluruskan tulang belakang.
Prognosis dan Kualitas Hidup
Spondyloarthritis adalah penyakit kronis yang memerlukan manajemen jangka panjang. Meskipun tidak dapat disembuhkan, banyak penderita yang mampu menjalani hidup dengan kualitas baik melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup. Deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi dan kerusakan sendi lebih lanjut.
Penderita spondyloarthritis dapat tetap aktif dan produktif dengan mengikuti rencana perawatan yang disarankan oleh dokter. Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok pendukung juga berperan penting dalam membantu pasien mengelola penyakit ini.
Kesimpulan
Spondyloarthritis adalah penyakit autoimun yang memengaruhi sendi dan tulang belakang, sering kali muncul pada usia muda. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini sepenuhnya, pengelolaan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang spondyloarthritis, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengenali gejala sejak dini, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.