Kunyit hitam atau yang lebih dikenal dengan nama temu lawak merupakan tanaman obat yang memiliki rasa pahit. Hasil penelitian menyebutkan tanaman ini berkhasiat untuk mengobati kanker dan kista. Kemenag menyebutkan kunyit hitam merajai pasar domestik sebesar 310.870 kg per tahunnya. Berikut adalah sajian data persebaran daerah penghasil kunyit hitam di Indonesia.
Daftar Daerah Penghasil Kunyit Hitam terbanyak dan terbaik di Indonesia
1. Pacitan Jawa Timur (5.000 metrik ton)
Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu wilayah penghasil kunyit hitam di Indonesia. Setiap tahunnya, kurang lebih sebesar 5 juta kilogram kunyit hitam (setara dengan 5.000 metrik ton) dihasilkan di lahan seluas 6 juta hektar di Kabupaten Pacitan.
Hasil ini menjadikan Kabupaten Pacitan sebagai wilayah penghasil kunyit hitam terbesar di Indonesia. Jika ditinjau dari segi geografis, kondisi daratan Kabupaten Pacitan banyak didominasi oleh tanah kering dan perbukitan. Kondisi alam tersebut memang merupakan daerah budidaya yang tepat bagi kunyit hitam.
Membaca peluang pasar, pemerintah Kabupaten Pacitan bahkan berencana menjadikan dua kecamatannya; yakni Kecamatan Bandar dan Kecamatan Nawangan sebagai kawasan sentra produksi kunyit hitam.
Artikel terkait: daerah penghasil gas alam
2. Pasuruan Jawa Timur (386 metrik ton)
Daerah penghasil kunyit hitam lainnya adalah Kabupaten Pasuruan di Provinsi Jawa Timur. Tercatat sebanyak 386 metrik ton kunyit hitam siap dipasarkan ke pasaran. Jumlah sekian banyak ini ternyata dihasilkan dari lahan yang lumayan luas yakni sebesar 62 hektar.
Tanaman obat kunyit hitam ini dapat tumbuh dengan baik di Pasuruan, lantaran dataran tingginya yang memiliki ketinggian rata-rata 1.000 meter diatas permukaan laut. Selain itu, menurut data perencanaan wilayah, terdapat 468,70 kilometer persegi lahan pertanian kering yang siap ditanami.
Tentunya, lahan pertanian kering tersebut juga sangat cocok sebagai lahan bercocok tanam tanaman obat kunyit hitam. Dengan ketersediaan lahan yang begitu besar, tidak menutup kemungkinan pendapatan hasil panen kunyit hitam akan semakin meningkat di tiap tahunnya.
Artikel terkait: daerah penghasil madu
3.K Ponorogo Jawa Timur (2.220 metrik ton)
Masih di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Ponorogo juga merupakan wilayah penghasil kunyit hitam. Kabupaten ini bahkan dapat mengekspor kunyit ke India sejumlah 2.220 metrik ton per tahunnya dengan harga jual ekspor kunyit kering sebesar Rp 15.000,00 per kilogramnya.
Ekspor kunyit ke India ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antar negara yang terjalin dengan baik. Hal ini lantaran, masyarakat India membutuhkan kunyit dalam jumlah yang cukup banyak sebagai bahan persembahan dan bahan memasak.
Sementara waktu ini, kegiatan ekspor kunyit di Kabupaten Ponorogo sendiri masih dipegang oleh pemerintah setempat. Namun, tidak menutup kemungkinan kegiatan akan berpusat pada kelompok-kelompok tani sebagai upaya mensejahterakan petani Ponorogo.
Artikel terkait: daerah penghasil kedelai
4. Kabupaten Gresik Jawa Timur (1.300 metrik ton)
Selain Kabupaten Ponorogo, ternyata Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur juga menjadi salah satu eksportir kunyit ke negara India.
Lewat kelompok tani gabungan, Kabupaten Gresik tercatat berhasil mengekspor sebanyak 1.300 metrik ton per tahunnya dengan harga Rp 16.000,00 per kilogramnya. Jika dirupiahkan nilai ekspor ini setara dengan 19,2 miliar rupiah.
Kunyit hitam sendiri dapat dipanen setelah berusia 8 bulan. Jika dikonversikan kedalam hitungan tahun, maka dalam dua tahun panen kunyit bisa terjadi selama 2 hingga 3 kali. Jika ketiga panen berhasil, maka omset yang didapatkan petani pun akan naik menjadi sekitar 57,6 miliar rupiah.
Dengan demikian, pantaslah jika kunyit hitam mulai dilirik sebagai salah satu kandidat komoditi utama dari Kabupaten Gresik. Tentunya, bukannya tak mungkin bagi Kabupaten Gresik dapat menjadi salah satu daerah penghasil kunyit hitam terbaik di Indonesia
Daerah Penghasil Kunyit Hitam – Esquire